UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
INTELLIGENCE TO BE ADVANCE
Alamat : Jl. Seroja, Gang Jeruk, Kelurahan Tonja Denpasar Utara, Bali 80239
Telp : (0361) 4747770 | 081238978886 | 085924124866
Email : iik.medali[at]gmail.com
UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
INTELLIGENCE TO BE ADVANCE
Profil Farmasi Klinis
PROFIL PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS

Farmasi Klinis merupakan praktek kefarmasian yang berorientasi kepada pasien lebih dari orientasi kepada produk. Praktek pelayanan farmasi klinik di Indonesia relatif baru berkembang pada tahun 2000-an, dimulai dengan adanya beberapa farmasis yang belajar Farmasi Klinis di berbagai institusi pendidikan di luar negeri. Istilah farmasi klinik mulai muncul pada tahun 1960-an di Amerika, yaitu suatu disiplin ilmu farmasi (Pharmacy Clinical Science) yang dikembangkan dengan menekankan fungsi farmasis dalam memberikan asuhan kefarmasian (Pharmaceutical Care) kepada pasien. Tujuan farmasi klinis adalah untuk memaksimalkan efek terapi, meminimalkan resiko, meminimalkan biaya pengobatan, serta menghormati pilihan pasien.

Meskipun demikian, perkembangan pelayanan farmasi klinis di Indonesia masih lambat. Karena konsep farmasi klinis oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit belum dapat diterima sepenuhnya, sehingga farmasis terkesan kurang menyakinkan untuk bisa memainkan peran dalam pengobatan. Salah satu penyebabnya, sebelum tahun 2001, pendidikan farmasi masih bersifat monovalen dengan muatan sains yang masih cukup besar. Padahal paradigma pendidikan farmasi klinik saat ini telah bekembang, dari drug oriented menjadi patient oriented. Hal ini tentu menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Institut Ilmu Kesehatan Medika Persada Bali biasa disebut IIK Bali, untuk membuka Program Studi Farmasi Klinis Jenjang Strata 1 di Bali.

Kurikulum Farmasi Klinis Institut Ilmu Kesehatan Medika Persada Bali disusun berdasarkan pada standar Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI). Serta kompetensi pendukung sebagai keunggulan dan meningkatkan daya saing farmasis dalam bidang klinik dan komunitas. Kompetensi keunggulannya adalah mampu mewujudkan prinsip interprofesional cooperation practice, memanfaatkan dan mengembangkan pengobatan herbal alternatif dan komplementer penunjang pariwisata, serta audit penggunaan obat rasional demi terwujudnya patient safety dan better patient outcome.

Tenaga farmasi klinis mempunyai banyak peluang kerja pada komunitas, dan di manapun terjadi peresepan ataupun penggunaan obat. Seperti: Rumah Sakit, Dinas Kesehatan, Puskesmas, instansi pemerintah, TNI dan Polri, Apotik, atau sebagai enterpreneur di bidang kefarmasian. Untuk itu, tenaga farmasi harus memiliki kompetensi akademis yang dapat mendukung pelayanan kefarmasian yang berkualitas dan profesional. Capaian pembelajaran disusun dalam bentuk mata kuliah yang tersebar antara 144 – 160 SKS, dengan masa studi delapan semester (empat tahun), dan gelar kelulusannya adalah Sarjana Farmasi (S.Farm).