UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
INTELLIGENCE TO BE ADVANCE
Alamat : Jl. Seroja, Gang Jeruk, Kelurahan Tonja Denpasar Utara, Bali 80239
Telp : (0361) 4747770 | 081238978886 | 085924124866
Email : iik.medali[at]gmail.com
UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
INTELLIGENCE TO BE ADVANCE
Pekan Kreativitas Mahasiswa

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA- KEWIRAUSAHAAN

JUDUL  :

Eco- friendly Detergen Spray LIBRA (Limbah Kulit Buah Rambutan) Solusi Anti Luntur  Pakaian Batik dan Kain Endek Khas Bali

 

Diusulkan oleh:

Ketua  :Ni Nyoman Divta Candra Oktaviani (161200074/Angkatan/ 2016)

Anggota 1 :Ni Komang Sukma Gita Sari  (161200066/Angkatan/2016)

Anggota 2 :Luh Gede Ari Widiastuti  (161600002/Angkatan /2016)

Anggota 3 : Ni Made Jayanti Laksani (171200185/Angkatan/ 2017)

 

 LATAR BELAKANG :

Batik merupakan salah satu tekstil tradisional khas Indonesia. Bagi masyarakat Indonesia batik menjadi salah satu identitas budaya Indonesia yang sangat bernilai (Atikasari, 2005) . Menurut data Kementrian Perindustrian (2016),  ekspor batik pada tahun 2015 sebesar USD 156 juta atau setara Rp 2,1 triliun, naik 10 persen dari tahun 2014. Di Bali, terdapat beberapa jenis kain tenun ikat salah satunya adalah endek. Kain endek adalah kain tenun ikat yang cara pembuatannya dengan memberikan motif pada benang  sebelum ditenun, pemberian motif ini dilakukan dengan cara mengikat bagian-bagian tertentu dari benang sebelum dicelup sehingga terbentuk motif  (Kartiwa, 2007).  Batik dan kain endek memerlukan perawatan khusus agar warna tetap terlihat awet, tidak luntur dan tahan lama. Perawatan batik dan kain endek  dapat dilakukan dengan 4 cara yaitu pada saat proses pencucian, menjemur, merendam dan penyimpanan. Berdasarkan macam-macam perawatan kain batik diatas, salah satu cara perawatannya adalah pada saat proses pencucian. Proses pencucian batik dan kain endek harus diperhatikan, proses pencucian dengan menggunakan detergen yang mengandung bahan bahan kimia akan dapat merusak lingkungan dan membuat luntur pada kain tersebut. Menurut hasil studi PT Corinthian Indopharma Corpora (CIC) diperkirakan konsumsi deterjen per kapita tersebut akan terus tumbuh hingga mencapai 2,44 kg pada 2004, seiring membaiknya kondisi perekonomian dan pertambahan penduduk. Penggunaan deterjen yang berlebihan oleh masyarakat akan menyebabkan dampak buruk karena bahan kimia penyusun deterjen ini masih relatif berbahaya bila tidak terdegradasi secara sempurna di lingkungan, bila proses degradasi tidak berjalan seimbang akan menimbulkan masalah. Kulit Biji Rambutan mengandung saponin, suatu alkaloid beracun, yang menghasilkan busa dan berfungsi sebagai bahan pencuci. Batik  dan kain endek dianjurkan untuk dicuci dengan Kulit buah rambutan karena dianggap sebagai bahan pencuci paling sesuai untuk menjaga ketajaman warna batik dan kain endek setelah beberapa kali proses pencucian (Khasanah, 2011). Pemanfaatan limbah kulit biji rambutan sebagai deterjen untuk pakian batik dan kain endek sehingga nantinya  akan membuat ramah lingkungan dan terhindar dari kandungan kimia yang berbahaya bagi lingkungan.

Rumusan Masalah :

Permasalahan yang diangkat sehingga menjadi latar belakang pada proposal ini adalah:

  1. Penggunaan pakian batik dan kain endek khas bali sangat mudah luntur.
  2. Limbah kulit buah rambutan merupakan tanaman yang mengandung busa melimpah, mudah didapat, namun belum dimanfaatkan secara maksimal.